top of page

Timmy of the Month: Jadi Bagian IDN Creative sambil Belajar Berempati

30 Sep 20 | 11:00

Amelia Rosary

Berempati, hal yang simpel namun fundamental

Timmy of the Month: Jadi Bagian IDN Creative sambil Belajar Berempati

Bulan ini, IDN Media telah kembali memilih Timmy yang layak mendapatkan penghargaan Timmy of the Month. Salah satunya adalah Cornelis Petra Dharma Anderson yang bekerja sebagai Digital Strategist Manager IDN Creative. Kali ini, kita akan mencoba untuk mengenal Timmy of the Month yang pertama, yakni Cornelis Petra Dharma Anderson atau yang lebih akrab disapa Petra ini. 


Tak hanya selalu memberikan yang terbaik dalam pekerjaan yang dilakukannya, Petra juga dikenal senang berbagi pengetahuan baru seputar pekerjaan kepada sesama Timmy. Hal ini tentu sejalan dengan Timmyness nomor 1: “Bringing creativity, sincerity, and passion to the work” sekaligus nomor 4: “Being active and collaborative rather than competitive”.

 

1. Tugas Petra di IDN Creative?

Sebagai bagian dari IDN Creative, saya bertugas sebagai Digital Strategist Manager. Sederhananya, tugas saya adalah membuat strategi komunikasi yang relevan untuk brand ketika mereka beriklan di IDN Media. Nah, karena saya manager, tentu saya punya tim yang harus saya nurture juga. Intinya, tim saya akan banyak berkomunikasi dan bekerja sama dengan tim sales guna mengetahui objektif klien seperti apa, keinginan mereka bagaimana.


2. Apa yang membuatmu bersyukur atas poin di atas?

Saya bersyukur karena apa yang saya kerjakan sesuai dengan ketertarikan saya selama ini. Selama ini, ‘kan, saya selalu tertarik dengan human connection, social life, seperti itu. Nah, saya temukan itu di kulturnya dunia kreatif.


3. Apa latar belakang minat, pendidikan, dan karier Petra sehingga bisa menjadi bagian dari IDN Creative seperti saat ini? 

Dulu, saya kuliah di Yogyakarta, mengambil jurusan komunikasi. Seiring dengan berjalannya waktu, saya jadi sangat tertarik dengan dunia creative advertising. Selain memerlukan kreativitas, creative advertising juga menuntut adanya kemampuan persuasi, juga kemampuan berpikir secara logis―balance, deh


Advertising biasanya identik dengan copywriting dan desain, ya, tapi saya ngga concern ke arah itu. Saya lebih ingin “bermain” di belakang layar: membuat strategi komunikasi, mengantarkan anak-anak yang jago copywriting dan desain untuk melakukan A, B, C, sesuai apa yang telah klien komunikasikan. Menurut saya, jadi Digital Strategist ini akan terus relevan, bahkan sampai 20-30 tahun ke depan, kok, jadi itu poin plus juga.


4. Haruskah jurusan saat kuliah sejalan dengan pekerjaan yang kini dilakukan?

Hmm, saya, sih, S1 komunikasi, kemudian S2 Creative Marketing. Kerja juga di IDN Creative, sebuah creative agency. Sebenarnya, hal seperti ini tidak bisa asal ditembak dan disamaratakan. Setiap orang punya prioritas dan preferensi yang berbeda-beda. Namun, menurut saya, kalau memang sudah diproyeksikan, bisa saja membuat pendidikan dan karier sejalan. 


In the end, each choice you take will complement each other―itu yang saya lihat. Studi akan berikan teorinya, bagaimana kita melaksanakan A secara ideal. Kemudian, di pekerjaan, kita akan mendapat pengalaman praktisnya. Ketika kedua aspek ini dipadukan, otomatis perspektif kita mengenai realm tersebut juga akan semakin kaya.


5. Satu hal paling penting yang harus diperhatikan agar dapat menjadi Digital Strategist Manager yang ideal versi Petra?

Persuasi adalah segala sesuatu tentang meyakinkan. Namun, untuk meyakinkan seorang klien, misalnya, kita harus mau belajar berempati terlebih dahulu. Kita coba untuk mengerti keadaan dan kebutuhan seorang klien, both emotionally and logically. Jangan lupa untuk mau mendengarkan customer insight, seperti objektif dan motivasi mereka. Itu simpel, tapi fundamental.

bottom of page