Sudah Tahu? Profesi Harapan di Masa Depan untuk Anak
4 Oct 20 | 12:00
Amelia Rosary
Jangan terlalu diforsir dengan kegiatan akademik
Di tengah ketidakpastian yang diakibatkan oleh pandemik, orang tua harus tetap dapat membantu anak menyiapkan masa depannya. Pada hari terakhirnya, Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020 with Tokopedia mengundang Yusandi Rezki Fadhli S. Psi., Konselor Psikologi dari Aku Pintar, untuk berbincang mengenai "1001 Strategi untuk Generasi Unggul: Profesi Harapan di Masa Depan, Mama Sudah Tahu?".
1. Perkembangan teknologi berpengaruh pada beberapa sektor pekerjaan
Dituntut untuk memiliki karakter futuristik bagi masa depan buah hati mereka, hal pertama yang perlu orang tua lakukan adalah mengetahui kelebihan dan kekurangan anak. Dengan demikian, mereka akan lebih mudah memetakan minat dan bakat si kecil, sehingga langkah-langkah untuk menuju ke masa depan anak dapat dipersiapkan sejak dini. "Seorang ahli SDM menyatakan bahwa karier akan sukses bila telah direncanakan paling tidak sepuluh tahun sebelum karier itu dimulai," ujar Yusandi.
Zaman saat Mama dan Papa masih sekolah dulu, tentu sudah tidak sama dengan sekarang. "Perkembangan teknologi berdampak pada beberapa sektor pekerjaan. Sesuatu yang tak terbayang, seperti pekerjaan di bidang digital—YouTuber, misalnya. Nah, ini banyak diminati tak hanya karena pendapatannya yang mumpuni, namun juga terjaminnya eksistensi mereka. Untuk diketahui, profesi di bagian administrasi, penjahit, buruh bangunan, dan pramuniaga adalah beberapa profesi yang paling rentan digantikan dengan kecerdasan komputer," ia menerangkan.
2. Kenali perbedaan bakat, minat, dan kepribadian pada anak
Minat, bakat, dan kepribadian anak, menurut Yusandi, dapat disimbolkan sebagai sebuah mobil Formula 1 pada sebuah lintasan. "Bakat itu kita anggap sebagai mesin mobil: semakin baik mesin tersebut, semakin baik pula bakat yang dimiliki oleh anak. Ia memiliki kemampuan untuk menyerap pelajaran atau hal-hal baru dengan lebih cepat dan mudah," kata Yusandi.
Ia menambahkan, "Kemudian, lintasan yang dilewati dapat kita anggap sebagai minat. Semakin terasah kemampuan anak di suatu bidang, semakin tinggi pula kemungkinan anak untuk meraih posisi yang maksimal. Untuk deskripsinya sendiri, minat adalah suatu hal yang membuat kita merasa lebih tertarik, termotivasi, dan fokus untuk melakukan suatu hal tertentu."
Terakhir, kepribadian merupakan sistem dinamis yang melibatkan respon, pemahaman, keputusan, dan kesadaran akan peluang atau tantangan. Hal ini tercermin dari sifat, sikap, dan kebiasaan si buah hati. "Catatannya, menjalani hidup dengan bakat dan minat itu adalah proses, ya. Meski sudah tau apa yang diminati oleh anak, tetap perlu ada pengawasan: bagaimana sifat anak selama ini, konsistensinya dalam menekuni sesuatu. Oleh karenanya, ketiga hal di atas harus saling berkesinambungan."
3. Jangan hanya diforsir di bidang akademik saja
"Anak terlalu diforsir secada akademik—les dan baru pulang saat hari sudah beranjak sore. Nah, Mama dan Papa, coba buat agenda kegiatan baru. Siapa tahu, di tengah kegiatan, anak dapat menemukan minat baru mereka. "Ajak anak untuk gali informasi atau pengetahuan yang baru. Selain itu, mereka juga bisa mengikuti tes minat dan bakat. Beri ruang yang tepat, biarkan mereka bergabung dengan sebuah komunitas yang pas dengan bakat dan minat mereka. Dengan demikian, rasa lebih percaya diri juga akan semakin terlatih," Yusnadi menyatakan.
Hal lain yang harus diperhatikan orang tua adalah, "Komunikasi. Kalau selama ini ada cara komunikasi yang belum dianggap tepat, mungkin bisa diperbaiki setelah ini. Untuk bisa menyesuaikan diri, ada baiknya sebagai orangtua kita lebih memahami kondisi terkini anak. Kalau Mama dan Papa tetap terus memperbaharui wawasan dan mengikuti perkembangan, orang tua dan anak akan tetap berada dalam frekuensi yang sama. Akhirnya, anak akan merasa dimengerti dan merasa mendapat dukungan dari Mama dan Papa," ujar Yusandi sekaligus menutup perbincangan kita pada siang itu.
Bagi yang ketinggalan keseruan Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020, Mama dan Papa masih dapat menyaksikan sesi-sesi seru tersebut melalui platform YouTube Popmama.com. Terima kasih atas partisipasinya dan sampai jumpa di Popmama Parenting Academy (POPAC) tahun depan!