top of page

Catatan Kartini IDN Media: Takut dan Tak Percaya Diri, Kadang Musuh Terberat ada Dalam Diri Kita

Amelia Rosary

19 Apr 21 | 19:47

Walaupun tak sering terjadi, hingga saat ini, masih ada, lho, klien yang lebih mantap bekerja dengan laki-laki

Catatan Kartini IDN Media: Takut dan Tak Percaya Diri, Kadang Musuh Terberat ada Dalam Diri Kita

Tulisan ini dibuat oleh Dizi Levina Budiono dari tim Business Development untuk menyambut Hari Kartini


Kata orang-orang, perempuan hatinya lebih sensitif dibandingkan laki-laki―lebih mudah menangis. Apakah iya? Kalau buatku, ah, mungkin perempuan itu sedang berproses untuk menjadi seorang individu yang lebih kuat. Tentang ini, aku punya cerita. Namun, akan kujelaskan terlebih dahulu mengenai peranku di IDN Media. Aku bertugas sebagai Senior Account Manager di IDN Creator Network. Sebelumnya, aku merupakan Digital Strategist yang banyak mempelajari tentang Key Opinion Leader (KOL). 


Tak dapat dipungkiri, sebagai perempuan, aku pernah berada di situasi di mana gagasan dan ideku tak begitu didengarkan dan disetujui. Namun, di meeting yang sama, ketika rekan laki-lakiku menyampaikan poin yang juga nyaris sama, ia lebih didengarkan, diperhatikan, dan disetujui. Walaupun tak sering terjadi, hingga saat ini, masih ada, lho, klien yang lebih mantap bekerja dengan laki-laki. Hal ini biasanya terlihat saat kami pertama kali berjumpa. Namun, ketika kita sudah menunjukkan cara kerja dan profesionalisme kita, perlahan klien tersebut akan berubah dan menaruh kepercayaan kepada kita; perempuan.


Selama hampir 2 tahun menjadi Account Manager, aku merasa menjadi orang yang lebih kuat secara mental. Awalnya, aku akan selalu sedih ketika diprotes oleh klien. Haha, tak hanya sedih, aku bahkan sempat menangis dua kali karena dibentak habis-habisan oleh klien! Saat itu, aku overthinking, takut kalau mereka tidak akan placement di IDN Creator Network lagi. Akan tetapi, waktulah yang membuatku mengerti. Ya, seiring dengan berjalannya waktu, aku semakin mengenal lebih banyak klien dengan beragam kepribadian. Ketika klien merasa tak puas dengan kinerja timku, aku akan menganggap itu sebagai pelajaran untuk maju, jadi aku pun tak enggan meminta maaf.


Rupanya, dengan mengakui kesalahan kita, klien akan lebih lunak. Poinnya, klien tak akan berhenti memakai layanan kita hanya karena persoalan dan masalah yang sempat terjadi. Hal utama yang menjadi perhatian adalah bagaimana kita membawa diri dan menyelesaikan perkara tersebut. Dengan perlakuan yang baik dan logis, yakini saja bahwa klien pasti tetap dapat memaafkan dan memahami, kok.

 

Di era modern ini, emansipasi perempuan sudah semakin terlihat. Untuk kita yang masih takut untuk berbicara dan menyampaikan apapun yang ada di pikiran kita, yuk, keluar dari zona nyaman. Sampaikanlah gagasan kita dengan lantang dan berani. Terkadang, ketakutan yang bercokol di hati kita itu bukan muncul dari orang lain, melainkan dari diri kita sendiri. Jangan takut bila ide kita tak diterima atau tak dianggap karena sejatinya, tempat paling menakutkan adalah diri kita sendiri, terlebih ketika kita overthinking atau overwhelmed.


Selamat hari Kartini, perempuan-perempuan Indonesia!


bottom of page