Hari Kesehatan Mental Dunia: Faktor dan Cara Sederhana Atasi Stres di Lingkungan Kerja
5 Oct 21 | 18:40
Saraya Adzani
Jangan ragu untuk bilang tidak!
Setiap orang pasti pernah merasakan suntuk atau stres saat bekerja, sekalipun kita bekerja di bidang yang kita sukai. Terlebih lagi, di masa pandemik ini, di mana batasan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan jadi semakin sulit untuk dipisahkan. Sebagai manusia, adalah hal yang wajar bila kita mengalami kejenuhan terhadap aktivitas kita di tempat kerja.
Bukan hanya karena adanya repetisi dari aktivitas yang sehari-hari kita lakukan, masih ada banyak faktor lain yang dapat mendorong kondisi ini, seperti situasi personal dan kondisi fisik yang kurang baik. Hal ini tentu menyebabkan tekanan atau emosi negatif tersendiri, sesuatu yang harus dikelola dengan baik agar efeknya tak menimbulkan efek berkepanjangan yang bahkan dapat mempengaruhi kehidupan di luar pekerjaan kita. Masih dalam rangka memperingati hari kesehatan mental dunia, yuk, simak pengalaman Timmy IDN Media terkait kesehatan mental di lingkungan kerja.
1. Ingin memberikan hasil kerja yang terbaik
Saat di kantor, kita tentu ingin selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan memberikan yang terbaik. Namun tentu hal itu tidak selalu mudah dilakukan dan bisa menjadi tekanan bagi diri kita sendiri. Safira Nur Muchlisina dari tim People Operations menceritakan, “Ada kalanya kita sedang banyak pekerjaan. Kalau lagi overload dan overwork, tentu saja pasti akan memicu stres karena kita jadi kurang tidur dan terus-terusan kepikiran pekerjaan yang tak kunjung selesai.”
Tekanan untuk bisa memberikan hasil pekerjaan yang terbaik juga akan semakin terasa ketika kita sedang berjuang untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. "Saat itulah peran penting atasan dan rekan kerja dibutuhkan untuk sama-sama mencari solusi dan memberi dukungan. Kalau tidak, bisa-bisa kita malah jadi terbawa perasaan," ujar Irwan Idris dari tim IDN Times.
2. Pentingnya lingkungan kerja yang positif
Melanjutkan yang disampaikan Irwan, Hendra Friana dari tim FORTUNE Indonesia dan Gilang Permana dari tim IDN Creative juga menyampaikan pentingnya lingkungan kerja yang positif. Hal itu akan sangat berpengaruh pada kondisi mental kita dan kemampuan kita bertahan menghadapi tekanan pekerjaan. “Mood dan perilaku atasan itu membawa banyak dampak pada kinerja timnya. Kalau selalu mengayomi dan mendukung, saya percaya karyawan punya peluang buat terus bertumbuh dan punya inisiatif lebih terhadap apa yang dia kerjakan,” terangnya.
Beban pekerjaan yang berat juga akan jadi ringan seandainya bisa dikerjakan bersama dengan tim yang suportif. Dengan rekan kerja yang ramah dan mau berbagi ilmu, komunikasi pun akan jadi lebih lancar. Gilang Permana dari IDN Creative, mengatakan, “Kita menghabiskan waktu paling banyak di kantor. Bayangkan saja kalau bertemu dengan rekan kerja yang toxic, misalnya, hal ini tentu berpotensi untuk membuat kita stres,” ucapnya.
3. Ini cara untuk meminimalisir stres
Setiap orang tentu memiliki caranya sendiri-sendiri untuk melepas stres dan menjernihkan pikirannya. Para Timmy pun juga berbagi beberapa tips yang biasa mereka lakukan. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan bersosialisasi dan berbincang dengan orang lain. Kata Safira, “Menjalin hubungan dengan orang-orang yang ada di sekitarku adalah salah satu cara jitu buatku untuk menjaga kewarasan di sela-sela pekerjaan, apalagi kalau lagi overload. Tidak hanya dengan teman kerja, karena posisi kita sedang work from home, ya, berbincanglah juga dengan anggota keluarga yang lain, luangkan waktu buat santai di sore hari.”
Irwan menambahkan, “Bisa juga dengan me time, melakukan hobi, seperti menonton film, misalnya. Sepertinya, ini sudah menjadi jalan ninja semua orang untuk mengatasi stres. Masing-masing dari kita kita memang butuh waktu sendiri untuk recharge energi yang mungkin sudah dihabiskan dan didedikasikan untuk pekerjaan. Kemudian, bangun juga komunikasi yang efektif dengan mengedepankan empati. Kadang jika situasi tim sedang dingin, sebagai leader, saya harus menghangatkan keadaan. Mentalitas leadership harus kuat tertanam pada diri kita masing-masing juga.”
Hendra dan Gilang juga sepakat bahwa salah satu cara menjaga kesehatan mental kita di lingkungan kerja adalah dengan adanya sistem komunikasi yang terbuka dan fair. Kata Hendra, “Komunikasi yang baik bisa diawali dari atasan. Tegas itu harus, tapi juga harus objektif, supel, dan suportif terhadap anak buahnya. Dengan demikian, ruang bekerja yang nyaman untuk anak buah pun akan tercipta. Mereka tidak akan malu atau takut untuk menyampaikan ide dan gagasan.” Gilang menambahkan, “Dari sisi peer to peer juga harus buat nyaman. Koordinasi perlu dilakukan sejelas mungkin supaya tidak ada kesalahpahaman.”
5. Sediakan Mental Health Program untuk Timmy IDN Media
Mental Health Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi keadaan Timmy terkait kesehatan mental dan menghubungkan Timmy dengan layanan psikologis yang dibutuhkan. Selain itu, IDN Media juga ingin menyediakan sistem pendukung layanan kesehatan mental yang terbuka, mudah diakses, tidak menghakimi, tidak membeda-bedakan, serta sesuai dengan kebutuhan Timmy. Oleh karenanya, Timmy pun diedukasi mengenai isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan mental. Tujuannya adalah untuk meningkatkan awareness, menjadi fondasi pengembangan pengetahuan, sikap, dan praktik yang positif dan tepat guna dalam merespon kondisi-kondisi yang terkait dengan kesehatan mental. Bagaimana? Tertarik bekerja di IDN Media?