Timmy of the Month: Jiwa Kompetitif Harus Diarahkan ke Hal Positif
25 Nov 21 | 14:26
Saraya Adzani
Kultur perusahaan dan karakter leader punya peran penting
Ernia Karina, Timmy dari tim IDN Times, dinilai selalu hadir dengan solusi dan inisiasi ketika dirinya atau tim sedang dihadapkan pada suatu tantangan. Tidak heran jika Ernia kemudian terpilih menjadi salah satu Timmy of the Month. Profesionalisme yang melekat pada diri Ernia dinilai dapat memaksimalkan potensi tim, sehingga hasil terbaik pun dapat tercapai. Dalam pekerjaannya, Ernia secara konsisten mengaplikasikan Timmyness No. 1: “Bringing creativity, sincerity, and passion to the work” dan Timmyness No. 4: “Being active and collaborative rather than competitive”. Yuk, berbincang lebih lanjut dengan Ernia!
1. Tunjukan ketulusan dan dedikasi dalam pekerjaan
Mulai dari mengelola IDN Times Community sampai mengeksekusi beberapa program untuk community writer, seperti kelas menulis dan campaign bulanan IDN Times Community adalah beberapa tanggung jawab Ernia sebagai seorang Coordinating Editor di IDN Times. Tak sekadar bekerja sebagai bagian dari rutinitas, Ernia yang telah bergabung dengan IDN Media sejak 2015 lalu menyebutkan bahwa tumbuhnya sense of belonging pada apa yang ia kerjakan sehari-hari bukanlah suatu hal yang dapat dihindari.
Menurut Ernia, untuk bisa bekerja dengan tulus dan sungguh-sungguh, kita perlu memahami makna dari pekerjaan kita. “Dari situlah rasa tulus itu muncul. Tidak bisa dipungkiri bahwa pekerjaanku adalah bagian dari hidupku. Oleh sebab itu, aku selalu berupaya untuk dapat mengenal dan mengetahui lebih dalam mengenai pekerjaanku, apa tujuanku di sini, apa yang bisa aku kembangkan di sini, meski sudah terbilang lama menekuni dunia ini. Selain itu, kerja sama dan hubungan yang baik dengan tim community, editorial, dan tim dari divisi lain juga menjadi faktor utama yang menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja, sehingga aku bisa sepenuh hati mencintai pekerjaanku,” Ernia menerangkan.
2. Utamakan kolaborasi di lingkungan kerja
Bekerja sama dengan banyak pihak, baik dari dalam maupun luar perusahaan, Ernia menyadari bahwa saat ini adalah eranya kolaborasi. Ernia menegaskan bahwa jiwa kompetitif itu masih baik untuk diterapkan, selama itu dilakukan dengan cara yang fair. Namun, ia menegaskan, “Kalau ditanya preferensi pribadi, aku sangat nyaman bekerja dengan cara berkolaborasi, bukan kompetitif. Lebih slow, gitu. Kolaborasi, ‘kan, mengangkat semangat gotong-royong untuk mencapai tujuan bersama. Kerjanya sama-sama dan yang diuntungkan juga banyak pihak. Jadi, aku rasa mengapa orang saat ini lebih suka kolaborasi daripada kompetisi adalah karena ini the real definition of smart work.”
3. Ambisius dan kompetitif jangan selalu dianggap buruk
Melanjutkan poin sebelumnya, Ernia menekankan bahwa jiwa kompetitif juga tak selamanya buruk, asal dilakukan dengan porsi yang tepat, sifat kompetitif tidak akan merusak suasana di lingkungan kantor ataupun hubungan antar rekan kerja. “Bagaimanapun, memiliki ambisi dan berjiwa kompetitif itu sangat diperlukan, karena itu menunjukkan bahwa kita tahu apa yang harus kita kejar, apa yang kita aku capai,” tegas Ernia.
Yang menjadi masalah adalah terkadang kita lupa bahwa ambisius dan kompetitif bukan berarti bekerja tanpa hati dan empati. “Aku pernah di posisi itu, jujur saja. Aku cuma lapar, tapi aku tidak pernah kenyang. Aku tidak peduli dengan team work, aku selfish, bossy, dan menyakiti banyak pihak. Menurutku, di situlah kultur sebuah perusahaan sangat berperan penting dalam membangun karakter para karyawannya. Karakter leader pun sangat berperan dalam mengarahkan jiwa ambisius dan kompetitif para karyawannya. Harus ke arah yang positif, tentu saja,” tutupnya.
Timmy of the Month adalah sebuah token apresiasi untuk para Timmy yang dapat menerapkan Timmyness secara total, mengambil langkah ekstra dalam melakukan pekerjaan mereka, serta menyebarkan kebaikan ke setiap individu di sekitarnya (ya, it's all about positive vibe), dan memiliki standar integritas yang sangat tinggi.