Kareyca Moeloek di IMY 2021 by Yummy: Orang Diet Harus Nikmati Proses
Saraya Adzani
7 Dec 21 | 12:47
Fast food, tapi healthy? Memang bisa?

Di tengah pandemik COVID-19 yang masih belum berakhir, tubuh membutuhkan banyak asupan nutrisi dan energi sebagai imun untuk melawan virus dan penyakit. Dengan kesibukan yang semakin meningkat di era new normal, fast food yang healthy akhirnya menjadi pilihan utama. Hmm, fast food, tapi healthy? Memang terdengar kontradiktif, ya, ketika fast food disandingkan dengan healthy food. Namun, topik ini menjadi salah satu topik yang dibicarakan di Indonesia Memasak 2021 by Yummy.
Tak dapat dipungkiri bahwa makanan sehat acap kali diasosiasikan dengan sajian yang jauh dari kata lezat. Untuk itu, Kareyca Moeloek, adik dari Chef Renatta Moeloek yang pun terjun ke dunia kuliner ini, berbincang mengenai “Healthy Fast Food”―hidangan yang tak hanya terjaga nutrisinya, namun juga lezat untuk disantap. Menarik, ‘kan? Yuk, keep scrolling untuk mengetahui lebih lanjut!
1. Tidak digoreng
Banyak yang masih mengira bahwa makanan cepat saji alias fast food merupakan makanan junk food. Padahal, kedua jenis makanan ini sudah tentu berbeda. Fast food adalah makanan yang cepat disajikan, tetapi belum tentu tidak sehat. Di sisi lain, junk food adalah jenis makanan tak sehat yang banyak mengandung lemak jahat dan sedikit nutrisi.
Biasanya, makanan sehat didapatkan dalam bentuk katering. Bisa dibilang, restoran dengan sajian sehat juga belum banyak dijumpai. Kalau pun ada, sebagian besar hanya akan menyajikan menu salad. Kareyca menyatakan, “Adalah penting buat tetap menjaga kelezatan dari setiap menu yang dihidangkan. Hal ini dilakukan dengan penggantian komposisi atau teknik memasak. Misalnya, minyak goreng diganti dengan minyak kelapa atau minyak kanola. Kemudian, teknik memasak yang dilakukan adalah tumis atau grill, bukan deep fry.”
2. Konsep balanced food
Restoran dengan menu sehat biasanya didominasi oleh menu-menu berbasis nabati, seperti makanan vegetarian. Akan tetapi, healthy fast food tak terbatas pada makanan non hewani saja. “Yang terpenting adalah meracik menu-menu sehat dengan konsep balanced food, di mana setiap porsinya diisi dengan komposisi nutrisi yang seimbang,” tegas Karyeca. Dengan kata lain, satu sajian healthy fast food bisa mengandung nutrisi nabati, sekaligus hewani secara bersamaan. “Idealnya, setiap porsi mengandung sekitar 400 hingga 500 kalori, dengan nutrisi yang lengkap, seperti protein, serat dan lain-lain,” lanjutnya.
3. Orang diet harus enjoy prosesnya
Lalu, apakah makanan sehat selalu dihidangkan tanpa MSG? Karyeca menjelaskan, “It’s much more than that. Itulah mengapa klaim fast healthy food harus diimbangi juga dengan adanya pernyataan nutrisi dari ahli gizi. Itu penting.” Healthy fast food, sebut Karyeca, adalah makanan yang bisa disediakan dalam waktu yang relatif cepat, namun tetap bernutrisi seimbang. “Ini bagus buat orang yang mau diet dan tidak punya waktu banyak untuk menyiapkan makanan yang ribet. Orang kalau diet, menurutku, harus enjoy program diet dia. Biasanya, makanan sehat, ‘kan, tidak ada rasanya,” tambahnya, menutup sesi hari itu.
Berlangsung hingga 31 Desember 2021, Indonesia Memasak by Yummy akan terus hadir untuk memberikan banyak inspirasi dan ilmu terkait ragam kuliner sehat khas Nusantara. Tetap ikuti rangkaian acara Indonesia Memasak by Yummy di Yummy App, akun Instagram @indonesiamemasakbyyummy atau @yummy.id, dan akun resmi Yummy di YouTube!