Hadiri Sundance Film Festival: Asia 2022, Erick Thohir Dukung Film Sebagai Kekuatan Ekonomi Baru Indonesia
26 Aug 22 | 20:41
Felicia Yulianti
undefined
Sesi Festival Chat di Sundance Film Festival: Asia 2022 yang berlangsung di ASHTA District 8, Jakarta.
Sundance Film Festival merupakan festival film independen yang menghadirkan beragam program dan kolaborasi antar sektor untuk mendukung para filmmakers dan juga industri film pada umumnya. Hadir di Jakarta, Indonesia melalui Sundance Film Festival: Asia 2022, acara ini menghadirkan berbagai sharing session mengenai berbagai topik di dunia perfilman, seperti bagaimana bentuk kritik film yang mengalami perkembangan serta para sutradara yang membagikan proses kreatif di balik karyanya.
1.Erick Thohir hadir di Sundance Film Festival: Asia 2022
Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Erick Thohir berkesempatan untuk menghadiri rangkaian kegiatan Sundance Film Festival: Asia 2022 yang bertempat di Atrium ASHTA District 8, Jakarta. Melalui sambutannya, Erick Thohir menyampaikan bahwa pada tahun 2045 mendatang, Indonesia diprediksi menjadi negara terbesar secara ekonomi dengan jumlah penduduk usia produktif yang semakin banyak.
Erick Thohir pun menyoroti pentingnya memanfaatkan momentum ini. Berbekal bonus demografi tersebut, Indonesia perlu mengembangkan knowledge-based economy. Salah satu caranya adalah dengan membangun kekuatan ekonomi baru melalui pop culture, film, dan konten lokal. Erick Thohir pun menjelaskan kontribusi nyata BUMN dalam membantu terwujudnya kekuatan ekonomi baru.
2.Peran dan perkembangan kritik dalam industri film
Selanjutnya, Sundance Film Festival: Asia 2022 menghadirkan Festival Chat bertema Film Critics As Part Of The Ecosystem. Sesi dalam format diskusi panel ini dihadiri Editor-in-Chief Cinema Poetica Adrian Jonathan Pasaribu, Kritikus Film Eric Sasono, serta Penulis, Peneliti Sejarah Film, Kurator, dan Pengajar Umi Lestari.
Dalam sesi ini, ketiganya berdiskusi tentang definisi kritik film dan perbedaannya dengan ulasan. Para pembicara menekankan pentingnya peran kritik demi meningkatkan posisi film dalam ekosistem perfilman. Lebih lanjut, para pembicara menyoroti perkembangan budaya menonton di masyarakat seperti adanya video streaming dan layanan video OTT serta perkembangan sosial media sehingga format kritik pun berubah. Sosial media yang memudahkan penonton menyampaikan kritiknya seperti Letterboxd dan Twitter memiliki kedalaman kritik tersendiri sehingga saat ini format untuk menyampaikan kritik tak lagi dapat dikotak-kotakkan seperti dulu yang identik dengan tulisan berupa esai berlembar-lembar.
3.Membuat film yang dekat dengan personal sutradara
Sesi Festival Chat keempat yaitu A Filmmaker’s Vision: How to Build Your Concept. Hadir Produser (APROFI) Mieske Taurisia, Sutradara (IFDC) Edwin, Sutradara (IFDC) Kimo Stamboel, dan Sutradara film Maika Ham Tran yang filmnya juga ditayangkan di Sundance Film Festival: Asia 2022.
Dalam sesi ini, mereka mengungkapkan pentingnya visi dalam memproduksi sebuah film. Mereka sepakat bahwa sebuah film harus memiliki kepribadian kuat yang bersumber dari keterlibatan perasaan personal sang sutradara. Seperti Ham Tran yang menjelaskan bahwa film Maika tak sekedar film tentang petualangan anak kecil dengan teman aliennya, tetapi juga mengungkap makna mengenai hubungan antara anak dan ayah yang terinspirasi dari rasa sedih atas meninggalnya sang ibu.
4.Pemutaran film Leonor Will Never Die dan sesi tanya jawab bersama sang sutradara
Leonor Will Never Die menjadi film kedua yang ditayangkan dalam perhelatan Sundance Film Festival: Asia 2022. Para penonton antusias memenuhi dua studio yang menayangkan film ini. Pemutaran film Leonor will Never Die ditutup dengan sesi tanya jawab bersama Heidi dan sang sutradara, Martika Ramirez Escobar.
Leonor Will Never Die merupakan film bergenre fiksi asal Filipina yang mengisahkan tentang seorang filmmaker yang sudah pensiun bernama Leonor Reyes. Suatu hari, suatu kecelakaan membuat dirinya koma dan harus mengalami transportasi ke dalam dunia imajinasi yang memaksanya menjadi pemeran utama dari naskah buatannya yang belum sempat diselesaikan.
5.Jangan lewatkan sharing session bersama kurator Sundance Film Festival
Keseruan Sundance Film Festival: Asia 2022 masih berlangsung hingga 28 Agustus 2022. Besok, para pengunjung dapat bertemu dengan para kurator yang terlibat dalam proses kurasi film-film yang ditayangkan di Sundance Film Festival maupun Sundance Film Festival: Asia 2022 dalam acara Meet and Greet Day yang bertajuk Meet the Sundance Curators. Selain itu, mereka pun dapat menonton film pemenang Short Film Competition 2022, yaitu film Evacuation of Mama Emola karya Anggun Priambodo. Dilanjutkan dengan pemutaran film Midwives dan Brian and Charles di FLIX Cinema, ASHTA District 8, Jakarta.
Ikuti terus rangkaian acara Sundance Film Festival: Asia 2022 melalui website SundanceFilmFestivalAsia.org karena akan ada rangkaian sesi menarik lainnya beberapa hari ke depan. Informasi pembelian tiket untuk film-film yang diputar di Sundance Film Festival: Asia 2022 dapat diakses melalui Flixcinema.com.