top of page

Winston Utomo Ungkap Sejumlah Inovasi IDN Media untuk Dukung Demokratisasi Informasi di Indonesia

10 Oct 22 | 10:19

Felicia Yulianti

undefined

Winston Utomo Ungkap Sejumlah Inovasi IDN Media untuk Dukung Demokratisasi Informasi di Indonesia

Meski teknologi semakin berkembang dan penetrasi internet kian tinggi di masyarakat Indonesia, kesenjangan informasi masih terjadi. Jika melihat konten-konten yang ada di media massa maupun media sosial, 90% hanya berkonsentrasi pada isu-isu terkait Jakarta dibandingkan daerah lain. Selain itu, di Indonesia belum ada media yang berfokus pada Millennial dan Gen Z, padahal mereka merupakan kelompok demografi terbesar saat ini.


Temuan-temuan di atas terkait landscape media dan persebaran informasi di Indonesia  melandasi hadirnya IDN Media pada 8 Juni 2014. Winston Utomo bersama sang adik, William Utomo, mendirikan IDN Media dengan visi meratakan akses informasi bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Aceh hingga Papua, terutama bagi Millennial dan Gen Z, serta membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dalam wawancaranya dengan East Ventures untuk laporan Digital Competitiveness Index 2022, Winston menceritakan bagaimana IDN Media berinovasi untuk mendukung demokratisasi informasi di Indonesia.


1.Berupaya meningkatkan ekonomi kreator

Berawal dari perusahaan media digital, IDN Media terus berkembang menjadi platform media terpadu. Kini, IDN Media memiliki audiens terbesar dari kelompok Millennial dan Gen Z, dengan hampir 80 juta pembaca situs web per Desember 2021. Untuk mendukung perjalanannya mendemokratisasi informasi, IDN Media telah mengembangkan beberapa inovasi yang tidak hanya bertujuan untuk membangun keterlibatan pembaca namun juga membantu dalam peningkatan ekonomi kreator. Salah satunya melalui salah satu unit bisnis IDN Media yakni Indonesia Creators Economy (ICE) yang telah menghubungkan pengiklan dengan 8.000 pembuat konten dan telah memfasilitasi sekitar 13.000 transaksi pada tahun 2021. 


2.Gencar membangun komunitas

Selain berkontribusi dalam peningkatan ekonomi kreator, IDN Media pun gencar melakukan community building melalui platform media digitalnya. Misalnya Melalui IDN Times, anggota komunitas dapat menulis artikel, dan mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan uang. Sebelum diterbitkan, artikel akan dikuratori melalui mesin dan editor mereka. Saat ini, konten buatan pengguna yang dikurasi berkontribusi sekitar 40% dari konten IDN Media.


Community building telah membuka peluang bagi banyak orang, seperti Rizna, seorang penulis difabel yang mengembangkan keterampilannya melalui pelatihan IDN Media sehingga dapat menyalurkan pemikirannya ke dalam tulisan. Rizna dapat mengatasi keraguan diri, mendapatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan pendapatannya. Kisah seperti Rizna ini merupakan bukti misi IDN Media untuk mendemokratisasi akses ke pembuatan konten dan penyaluran informasi kepada orang-orang yang tinggal di luar Jakarta melalui berbagai channel.


3.Merambah ke konten live streaming

Perjalanan IDN Media tak hanya untuk membangun keterlibatan pembaca dan membantu dalam peningkatan ekonomi kreator. Melihat perkembangannya di negara lain, IDN Media pun merambah ke konten live streaming melalui fitur IDN Live di IDN App. Winston percaya bahwa live streaming adalah format konten yang semakin populer setelah video berdurasi pendek dalam format vertikal, seperti yang terlihat pada preferensi Gen Z untuk interaksi yang lebih real-time, imersif, orisinal, dan autentik. 


Meskipun begitu, penetrasi pengguna di luar Jawa masih menjadi tantangan. Menurut East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2022, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga pada tahun 2021—menghabiskan sekitar 0.2% dari PDB untuk infrastruktur TIK, dibandingkan dengan Malaysia dengan 0.6% dan Singapura dengan 0.7%. Winston pun menyadari hal ini. “Yang sedang kami bangun adalah konten berbasis video live streaming yang memakan banyak kuota. Jadi ini merupakan tantangan, dan karena itu kami yakin live streaming tidak akan populer dalam 1-2 tahun ke depan. Ini akan populer, hanya saja butuh waktu.” kata Winston. Meski demikian, Winston percaya bahwa peningkatan tingkat pendapatan dan infrastruktur internet adalah bidang utama untuk kecepatan dan biaya internet yang lebih efisien dan pada akhirnya mempercepat adopsi di wilayah provinsi.


Laporan lengkap East Ventures – Digital Competitiveness Index 2022 bisa ditemukan di website ini

bottom of page