Sosok di Balik Layar Tulisan Reportase FORTUNE Indonesia
Felicia Yulianti
13 Feb 23 | 10:26
undefined

Hadir untuk menyajikan informasi seputar dunia bisnis dan ekonomi yang relevan dan akurat, setiap proses penulisan berita di FORTUNE Indonesia, baik secara digital maupun cetak, tentu memiliki tantangannya sendiri. Menentukan topik tulisan yang akan dibuat oleh tim redaksi FORTUNE Indonesia pun harus dipastikan layak untuk dipublikasi agar tetap sesuai dengan standar penulisan dan kaidah jurnalistik.
Telah terlibat sejak awal diluncurkannya FORTUNE Indonesia, Bonardo Maulana Wahono pun membagikan pengalamannya. Sebagai salah seorang editor di FORTUNE Indonesia. Menariknya, Bonardo juga di terlibat dalam proses pembuatan versi awal majalah FORTUNE Indonesia.
1.Karier yang berawal dari ketidaksengajaan
Perjalanan Bona berkarier di bidang jurnalistik ternyata berawal dari ketidaksengajaan. Ia menuturkan bahwa pada tahun 2007, kekasihnya mengajak Bona untuk menjadi seorang penerjemah. Bidang penerjemahan mengenalkan Bona pada cara melakukan wawancara bersama narasumber, serta prinsip-prinsip jurnalistik. Merasa tertantang, ia mulai tertarik untuk mengerjakan tugas di luar terjemahan. Sejak saat itu, ia bekerja sebagai jurnalis.
Bona sudah bekerja di bidang kepenulisan lebih dari satu dekade. Hingga berada di titik saat ini, Bona pastinya sudah mengalami banyak pengalaman berkesan. Dari sekian banyak momen, Bona memilih dua pengalaman paling berkesan untuknya. “Pengalaman reportase yang paling berkesan adalah ketika saya berkunjung ke Pegunungan Arfak dan bertemu seorang pemburu burung Cendrawasih yang kemudian bertobat dan menjadi pemandu ekoturisme. Saya juga ketemu seorang tabib yang jago mendeteksi penyakit di badan seseorang hanya dengan cara scanning tubuh orang tersebut menggunakan tangan. Kedua pengalaman itu sangat berkesan karena itu mengubah cara pandang saya terhadap bagaimana penduduk sekitar bisa menjaga lingkungan dengan lebih baik.” ungkap Bona.
2.Tantangan menyunting tulisan di dua platform yang berbeda
Bona bekerja di FORTUNE Indonesia sebagai editor. Bekerja di unit bisnis yang memiliki platform berupa media cetak dan digital ternyata menghadirkan tantangan tersendiri untuk Bona agar dapat menyajikan tulisan yang berkualitas bagi para pembaca. “Ada perbedaan besar sekali antara menyunting tulisan untuk majalah dan website. Majalah memiliki keterbatasan halaman, yang akhirnya membatasi jumlah kata yang dapat ditulis dalam sebuah artikel. Sehingga, tantangan terbesarnya adalah memastikan dari awal kalau tulisan yang disiapkan para penulis itu tidak jauh dari batasan kata yang ditetapkan.” jelas Bona.
Bona sudah bergabung di IDN Media sejak 2021. Menjadi saksi bisu awal perjalanan membangun FORTUNE Indonesia dari nol, Bona mengungkapkan momen tersebut menjadi pengalaman paling berkesan selama bekerja di IDN Media, bahkan hingga sekarang. “Dulu, hanya ada satu penulis dan editor. Lalu, kami juga diharuskan membuat majalah versi dummy dan edisi pertama FORTUNE Indonesia agar dapat diserahkan ke FORTUNE Principal yang ada di AS. Jadi, saya merasakan sendiri menulis dan menerjemahkan tulisan-tulisan tersebut ke dalam Bahasa Inggris. Bahkan, Editor-in-Chief pun ikut turun tangan untuk mencari data dan membantu proses penerbitan hingga menjadi sebuah majalah. Itu pengalaman berkesan yang akan selalu saya ingat tiap kali saya lelah.” tutur Bona.
3.Hard skill dan soft skill penting sebagai seorang editor
Berpengalaman bekerja di bidang jurnalistik hingga sekarang dipercaya sebagai editor, Bona pun memberikan tips mengenai hard skill dan soft skill utama yang dibutuhkan untuk menjadi seorang editor. “Pertama, editor harus menguasai teknik menulis serta memiliki pengetahuan luas mengenai bahasa dan pemilihan kata agar memudahkan dalam proses menulis. Kedua, karena biasanya editor berita sudah melewati tahapan sebagai jurnalis, modal utama sebagai jurnalis juga harus dipegang seperti pandai melakukan riset, reportase, dan wawancara agar editor dapat mengolah karya dari penulis dengan lebih luwes. Untuk soft skill, editor mesti pandai mengkomunikasikan apa yang diinginkan karena setiap perusahaan memiliki visi sendiri, serta dapat mensupervisi jika penulis kesulitan mengembangkan konten.” jelas Bona.
Terakhir, Bona juga mengajak para kandidat yang tertarik bekerja di IDN Media, untuk mengunjungi website www.idn.media/career. Tiap bulannya, akan selalu ada update mengenai lowongan kerja yang mungkin diminati para kandidat.