
ICE Ungkap Tiga Pilar Penting untuk Brand dalam Bekerja Sama dengan Content Creator
7 Mar 23 | 10:59
Felicia Yulianti
undefined

Di era digital seperti saat ini, bekerja sama dengan content creator telah menjadi cara yang efektif untuk memaksimalkan kampanye digital. Meskipun demikian, banyak brand masih kesulitan untuk memilih dan bekerja sama dengan content creator yang sesuai dengan jenis produk dan jasa yang ingin dipromosikan. Salah satu kendalanya adalah kesulitan memiliki akses terhadap content creator berkualitas yang sesuai kebutuhan mereka.
Dalam artikel kali ini, Head of Operations ICE MadaSakti Octobiyanto akan membahas beberapa tips dan trik dalam memilih content creator yang tepat untuk memaksimalkan kampanye digital brand. ICE sendiri merupakan platform agensi content creator yang menghubungkan brand dengan influencer agar dapat menciptakan kolaborasi yang positif demi kemajuan ekonomi Indonesia.
1.Tiga cara membantu brand memaksimalkan potensi produk dan jasa
ICE sebelumnya bernama IDN Creator Network, sebuah influencer marketing agency yang didirikan tahun 2017. Sejak melakukan rebranding pada tahun 2022, ICE telah bekerja sama dengan ratusan content creator seperti Nagita Slavina, William Gozali, JKT48, Tarra Budiman, Kepin Helmy, dan masih banyak lagi dan dipercaya oleh lebih dari 500 brand untuk menangani content creator marketing campaign mereka.
Dengan pengalaman ICE menangani kampanye digital bertahun-tahun, Madasakti mengungkapkan ada 3 cara ICE membantu brand memaksimalkan potensi produk dan jasa yang ingin dipromosikan. “Pertama, kami memilihkan content creator yang akan membantu para brand untuk menjalankan campaign sesuai audiens target mereka. Lalu, kami juga menyusun strategi agar eksekusi kampanye digital dapat terlaksana dengan baik mulai dari KPI, timeline kampanye, hingga jenis konten yang akan diluncurkan. Terakhir, kami juga memberikan laporan evaluasi dan rekomendasi kampanye yang dapat digunakan brand untuk kampanye selanjutnya.” ungkap Madasakti.
2. Kontribusi ICE untuk industri content creator marketing
Totalitas ICE untuk memberikan pelayanan end-to-end kepada brand didasari oleh pemahaman mengenai kebutuhan brand yang beragam dengan kompleksitas proyek yang berbeda-beda. Saat ini, ICE menghadirkan lima layanan: content creator marketing, content creator trading, content creator representation, financial technology solutions, dan brand & product development. ICE berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi di industri content creator marketing di Indonesia untuk membantu para brand dan influencer untuk berkolaborasi dengan lebih optimal.
Ditanya mengenai ambisi ICE dalam kontribusinya di industri content creator marketing baik untuk para brand maupun content creator, Madasakti mengatakan ICE berkomitmen untuk memajukan creators economy. “Creators economy merupakan industri yang berlandaskan kepercayaan sehingga agensi seperti ICE lah yang bertugas memastikan agar industri ini dapat berkelanjutan karena kami menjadi penyambung antara content creator dan brand.”
3. Tiga pilar dalam memilih content creator
Di setiap kampanye yang ditangani, ICE menjelaskan kepada brand bahwa dalam memilih content creator, ada tiga pilar yang harus diperhatikan. “Pertama, jenis konten. Apakah jenis konten yang dibuat sesuai dengan DNA brand. Kedua, ICE juga membantu brand terkait distribusi konten ke platform yang cocok. Misalnya, ada konten yang hanya cocok dipublikasi di Instagram saja, ada juga yang bagus di TikTok. Ketiga, brand juga mesti memastikan apakah ada audiens yang tertarik dengan konten tersebut. “Makanya, content creator dengan jumlah follower yang banyak tidak selalu memberikan hasil kampanye yang maksimal. Salah satu indikator kampanye yang sukses adalah tingkat engagement yang tinggi.” jelas Madasakti.
Karena engagement menjadi salah satu indikator yang penting terkait kesuksesan sebuah kampanye digital, Madasakti pun memberikan tips memilih content creator yang tepat untuk kebutuhan brand. “Content creator tersebut harus selalu membahas konten dengan topik tertentu atau disebut niche. Misalnya, content creator tersebut selalu membuat konten review produk kecantikan atau gadget.” ungkap Madasakti. Konsistensi content creator dalam memproduksi konten akan membentuk komunitas yang loyal terhadap content creator, yang nantinya akan memudahkan brand untuk bekerja sama dengan mereka.