Perbincangan Jadi Lagu, Liriknya Elok dan Dalam
Amelia Rosary
27 Sep 20 | 18:00
Sudah jadi pencipta lagu di usia muda

Relaksasi tentu menjadi salah satu hal yang harus dilakukan di tengah kepenatan aktivitas. Tak perlu sesuatu yang mahal, mendengarkan musik ternyata juga merelaksasi dan mampu meningkatkan fokus dan mempercepat proses otak dalam menyerap informasi, lho.
Nadin Amizah dan Sal Priadi, dua penyanyi sekaligus pencipta lagu muda yang ikut mengisi acara Indonesia Writers Festival (IWF) 2020, membagikan pengalaman mereka dalam menciptaan lagu. Keduanya dikenal memiliki karya dengan lirik yang elok dan bermakna dalam. Yuk, kita simak apa saja yang disampaikan oleh keduanya!
1. Pasar musik Indonesia semakin terbuka untuk berbagai genre
Seiring dengan berjalannya waktu, lagu-lagu karya musisi Indonesia kini tak kalah diminati dengan lagu-lagu barat. Pilihan diksi yang tidak cheesy membuat lagu-lagu dalam negeri menjadi semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Di sisi lain, keterbukaan pasar terhadap berbagai genre musik pun mendorong tingkat kreativitas para pencipta lagu dan/atau penyanyi.
Hal tersebut disampaikan juga oleh Sal, "Kalau dulu, selera lagu mayoritas orang seolah hanya terbatas pada satu aliran saja, ya, yakni pop. Sekarang, audiens lebih terbuka dengan beragam genre lagu. Apapun itu, baik pop, dangdut, rock, atau yang lain, masing-masing genre ada penikmatnya sendiri. Hal ini jadi motivasi buat kami para penulis lagu, penyanyi, untuk terus menciptakan apa yang kami personally sukai."
2. Bukan genre musik, ini yang dimaksud dengan musik indie
Tahukah kamu bahwa indie bukanlah suatu genre musik, melainkan sebuah gerakan musik yang bebas dan mandiri? Pembuatan liriknya tidak bergantung pada sebuah label musik karena band atau penyanyi indie biasanya cenderung akan menciptakan lagu yang sesuai dengan preferensi mereka.
Lambat laun, band atau penyanyi indie ini pun semakin dikenal. Indie pun dianggap sebagai sebuah genre lagu yang biasanya memiliki lirik lagu sederhana, praktikal, dapat ditemui di kehidupan sehari-hari. Sal menyatakan, "Biasanya, saya mendapatkan inspirasi untuk menciptakan lirik lagu itu, ya, melalui obrolan, perbincangan ringan. Hal ringan seperti itu saja."
Hal yang sama juga dialami oleh Nadin. "Kalau saya, sih, dapat inspirasi dari omongan bunda saya sendiri. Yah, waktu lagi ngobrol gitu. Saya merasa kalau tiap hal yang beliau ungkapkan itu sama dengan petuah. Petuah itulah yang saya lagukan," terang Nadin.
3. Tips Sal dan Priadi untuk menulis lirik lagu yang elok dan dalam
Tak hanya obrolan dengan orang-orang terdekat, seperti sahabat dan orang tua, interaksi dengan para penggemar pun bisa jadi inspirasi bagi Sal dan Nadin, lho. "Pernah saya twit para penggemar saya, bagaimana ekspresi kalian ketika saya melihat mereka. Lalu, malah ada yang kirim gambar pocong," ucapnya disambut dengan gelak tawa.
Alih-alih membuatnya ketakutan, Nadin malah mengatakan, "Saya jadi terinspirasi! Imajinasi saya ke mana-mana. Apa yang ada di pikiran saya saat itu adalah perempuan yang sudah kehilangan pasangannya. Namun, mayat pasangannya itu masih ia jaga di atas tempat tidurnya dan selalu diajak ngobrol tiap malam. Nah, saat itu saya jadi, 'Wah, nulis, nih, gue!' Begitu."
Untuk menciptakan lagu, Nadin berpesan, "Kalau pesan dari saya, sih, be mindful with your surroundings. Kalau sudah mindful, kita akan lebih peka akan apa saja yang terjadi di sekitar kita, sehingga inspirasi pun bisa terus berdatangan." Menutup perbincangan tersebut, Sal dan Nadin menegaskan bahwa peka terhadap lingkungan juga harus diimbangi dengan kemampuan berimajinasi yang baik dan penuturan yang elok.
Bagi yang sempat ketinggalan keseruan Indonesia Writers Festival (IWF) 2020, kalian masih dapat menyaksikan sesi-sesi seru tersebut melalui platform YouTube IDN Times. Terima kasih atas partisipasinya dan sampai jumpa di Indonesia Writers Festival (IWF) tahun depan!