top of page

Timmy of the Month: Sedekat Apapun dengan Rekan, Tetap Ucapkan Ini

Amelia Rosary

27 Jul 21 | 16:00

Normal bila merasa tak seproduktif biasanya

Timmy of the Month: Sedekat Apapun dengan Rekan, Tetap Ucapkan Ini

Setiap bulannya, IDN Media memberi token apresiasi kepada dua Timmy of the Month, mereka yang dianggap mampu menerapkan Timmyness secara konsisten. Pada kesempatan kali ini, Saraya Adzani, seorang Timmy dari tim Communications, mendapatkan gelar tersebut untuk kedua kalinya! Ia selalu menyebarkan energi positif dalam keadaan apapun dan memberikan upaya terbaiknya untuk mencapai keberhasilan bersama. 


Dengan demikian, Aya, begitu ia biasa dipanggil, dapat membuktikan bahwa dirinya mampu mengaplikasikan Timmyness Nomor 2: “Communicating properly and acting ethically” dan Timmyness Nomor 6: “Maintaining a positive attitude even when things do not go one’s way”. Terima kasih telah membawa vibe positif ke IDN Media dan menjadikannya sebagai tempat kerja yang nyaman bagi semua Timmy, Aya! Congratulations!


1. Bukan cari pekerjaan yang mudah, tapi yang terus bisa bangkitkan semangat
Di IDN Media, Aya merupakan bagian dari tim Communications, khususnya bagian Public Relations and Partnership. Singkatnya, ia bertanggung jawab pada strategi komunikasi perusahaan dan menjalin kerja sama dengan pihak eksternal. “Role yang menyenangkan, tapi juga menantang, mengingat kita harus pandai-pandai jaga komunikasi dengan pihak eksternal maupun internal perusahaan. Ya, tapi semua pekerjaan memang pasti memiliki tantangannya masing-masing, sih,” kata Aya.


Menurutnya, mencari pekerjaan yang mudah dilakukan bukanlah suatu hal yang tepat untuk dilakukan. “Bukan cari pekerjaan yang mudah, namun carilah hal yang bisa menjaga semangat kita agar tetap menyala saat menjalaninya. Ini bentuknya bisa macam-macam, seperti gaji, prestige, mengejar pengalaman, atau yang lainnya. Kalau aku sendiri, yang menjaga semangatku di sini adalah kesamaan nilai yang aku dan IDN Media miliki. Hal ini memotivasiku buat beri yang terbaik untuk perusahaan,” ucapnya. 


2. Sopan bukan hanya tentang berbicara secara formal
Dengan skema kerja WFH seperti saat ini, Aya mengaku bahwa menjaga komunikasi dengan rekan kerja adalah suatu hal yang sangat menantang. Aya menjelaskan, “Apalagi, ada kalanya kita jenuh menerima email dan chat yang bertubi-tubi. Namun, kita harus tetap sopan, ya, itu mutlak. Sopan itu bukan berarti selalu menggunakan bahasa formal, tapi, buatku, seakrab apapun hubunganmu dengan rekan kerja, ada tiga hal yang tidak boleh lupa diucapkan: tolong, terima kasih, dan maaf. Meski hanya berkomunikasi lewat chat, sebisa mungkin tunjukkan bahwa kita menghargai lawan bicara kita.”


Selain itu, Aya beranggapan bahwa menghindari miskomunikasi yang bisa membuat situasi bekerja jadi kurang mengenakkan adalah satu hal lain yang juga tak kalah signifikan. Baginya, “Sebisa mungkin, selalu luangkan waktu untuk follow up apakah brief yang kita berikan sudah jelas atau apakah ada kesulitan. Selanjutnya, yang ketiga, bangun hubungan yang baik dengan rekan kerja di luar hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Cari tahu kegemaran mereka, bertukar jokes, dan juga hal ringan lainnya. Hal ini bisa membantu membangun positive vibes antara kita dan orang di sekitar kita, lho,” terang Timmy lulusan Universitas Indonesia ini.


3. Tidak usah larut dalam emosi negatif
Saat bekerja, akan selalu ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana, tak peduli sebaik apapun persiapan atau antisipasi yang dilakukan. Ia menerangkan, “Idealnya, di situasi seperti itu, kita harus fokus terlebih dahulu untuk mencari solusi atau jalan keluar yang terbaik. Istilahnya, improvisasi. Improvisasi bukan berarti kita tidak melakukan persiapan, tapi kita belajar untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk mencari solusi dari masalah kita.” 


Ia kembali menegaskan bahwa berkomunikasi dengan rekan kerja mengenai kesulitan yang sedang dihadapi juga tak boleh dilewatkan. “Mungkin mereka tidak selalu bisa langsung memberikan solusi, tapi setidaknya mereka akan memahami situasimu dan harapannya, bisa memberimu support. Terakhir, jangan larut dalam emosi negatif, apalagi sampai sibuk mencari kambing hitam. Cukup lakukan evaluasi diri maupun tim lalu move on agar bisa bekerja lebih baik lagi di proyek lainnya,” ujar Aya.


4. Timmyness jadi pegangan buat Timmy
Nilai-nilai yang ada di Timmyness menjadi seperangkat nilai sangat penting untuk dimiliki. Bukan hanya mendorong terbentuknya lingkungan kerja yang nyaman, tapi juga membantu menyamakan ekspektasi antara Timmy dan perusahaan, maupun antar sesama Timmy. Tentunya hal ini akan sangat berpengaruh pada produktivitas dan performa kita. “Seperti yang aku sebutkan sebelumnya juga, miskomunikasi, ‘kan, berpotensi membuat atmosfer tak nyaman, ya. Nah, hadirnya Timmyness, menurutku, bisa meminimalisasi hal tersebut karena pada dasarnya, seluruh Timmy sudah memiliki pegangan nilai yang sama.” ungkap Aya.


5.  Tak apa jika sedang tak seproduktif biasanya
Seperti kita semua, Aya pun yakin bahwa situasi ini tidak mudah untuk dilalui oleh siapapun. Pada satu sisi, kita dituntut untuk terus produktif, tapi di sisi lain, rasa jenuh atau cemas akan situasi yang serba tak menentu ini juga merupakan suatu hal yang tak bisa dihindari. “Tidak apa-apa jika ada hari-hari di mana kita merasa kurang produktif atau sedang tidak menjadi versi terbaik dari diri kita. Ambil waktu untuk beristirahat dan jangan lupa untuk mensyukuri sekecil apapun nikmat yang kamu miliki,” pungkas Aya di ujung wawancara.


Timmy of the Month adalah sebuah token apresiasi untuk para Timmy yang dapat menerapkan Timmyness secara total, mengambil langkah ekstra dalam melakukan pekerjaan mereka, serta menyebarkan kebaikan ke setiap individu di sekitarnya (ya, it's all about positive vibe), dan memiliki standar integritas yang sangat tinggi.


bottom of page