top of page

Ingin Sukses Membangun Komunitas? Perhatikan 4 Hal Penting Berikut Ini!

14 Jan 22 | 11:02

Saraya Adzani

Kini komunitas juga jadi bagian penting dari sebuah bisnis

Ingin Sukses Membangun Komunitas? Perhatikan 4 Hal Penting Berikut Ini!

Keberadaan komunitas di masyarakat terus berkembang. Pada dasarnya, komunitas dibentuk karena adanya kesamaan hobi atau minat antara sekelompok orang. Namun kini komunitas juga bisa menjadi bagian penting dari sebuah bisnis atau perusahaan. Bahkan mulai berkembang pula strategi pemasaran yang melibatkan komunitas atau yang bisa disebut juga sebagai community marketing. 


Membangun komunitas sendiri tidak hanya sekedar mengumpulkan sebanyak mungkin anggota. Bahkan meski komunitas tersebut dibentuk sebagai bagian dari bisnis atau perusahaan, kita tetap tidak boleh melupakan nilai-nilai mendasar dari sebuah komunitas itu sendiri. Dyah Sulistya Yulianto, Community Associate di IDN Media, berkesempatan membagikan pengalamannya membangun komunitas untuk sejumlah unit bisnis yang ada di ekosistem IDN Media. Menurut Dyah, adanya personal touch menjadi salah satu kuncinya. Lalu hal apa lagi yang harus diperhatikan saat membangun komunitas? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini.


1. Karakter yang penting dimiliki untuk mengasuh sebuah komunitas

Dalam sebuah komunitas, kita akan bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang dengan karakter yang beragam. Karena itu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan tim yang bertanggung jawab memiliki skill yang tepat untuk menjalin relasi dengan anggota komunitas yang beragam. Menurut Dyah ada beberapa karakter dasar yang harus dimiliki dan diasah jika seseorang mau menekuni bidang ini, diantaranya jiwa sosial dan rasa kepedulian.


“Terdengar sepele, ya, tapi, saya percaya, ini adalah salah satu faktor penting agar bisa mengemban tanggung jawab ini. Tak hanya itu, fleksibilitas, sensitivitas, dan karakter mau melayani itu memiliki peranan yang sangat penting untuk proses pembinaan komunitas. Pekerjaan ini membutuhkan seseorang yang menghargai pekerjaan kecil. One step at a time,” ujar Dyah.


2. Personal touch dalam komunikasi dengan anggota komunitas

Meskipun seseorang bergabung ke suatu komunitas karena adanya kesamaan minat atau hobi, kita tidak boleh lupa bahwa mereka juga memiliki karakternya masing-masing. Di sini lah perlu diterapkan strategi komunikasi yang tepat dengan anggota komunitas, terutama ketika komunitas tersebut merupakan bagian dari suatu perusahaan atau bisnis. Jika tidak hati-hati, komunikasi yang terjalin akan terasa monoton dan bahkan bisa balik meninggalkan kesan yang kurang baik bagi anggota komunitas.


Memang tidak ada yang salah dengan mengkomunikasikan informasi seputar brand pada anggota komunitas. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjaga komunikasi dan hubungan keduanya berkesinambungan dan saling memberikan manfaat. “Kalau menurut pengalamanku secara pribadi, merawat komunitas itu harus selalu menggunakan personal touch, ya. People always need and want personal touch. Broadcast sesuatu yang berkaitan dengan brand kita itu boleh, tapi jangan melupakan pesan yang bersifat personal dan dua arah.”


3. Anggota komunitas harus merasa didengar dan dilibatkan

Keberadaan anggota suatu komunitas tentu tidak hanya sekadar angka yang menentukan besar atau kecilnya komunitas. Jangan hanya mengejar pertambahan jumlah anggota, kita juga harus memperhatikan sekuat apa relasi yang berhasil kita bangun dengan mereka yang sudah tergabung di dalam komunitas. Kita harus memastikan akan setiap anggota merasa didengar dan dilibatkan. Misalnya dengan mencari tahu kebutuhan mereka atau meminta masukkan mengenai program yang akan dibuat. Hal ini juga perlu diimbangi dengan evaluasi rutin untuk mengetahui apakah upaya kita sudah diterima dengan baik atau belum.


Dyah pun mencontohkan kegiatan yang dilakukan bersama komunitas Popmama.com demi menjaga hubungan baik dan antusiasme para anggota komunitas. “Popmama.com, misalnya, media digital multi-platform untuk Mama Millennial di Indonesia yang berada di bawah naungan IDN Media. Alih-alih terus mengangkat diskusi tentang konten Popmama.com, kami juga mengundang para anggota komunitas untuk menghadiri kelas online bersama dengan dokter gigi ternama untuk membicarakan penyebab lubang gigi pada anak yang belum banyak diketahui,” ia menjelaskan secara detail.


4. Memberikan apresiasi pada anggota komunitas

Segala kontribusi yang diberikan anggota komunitas, sekecil apapun bentuknya, tentunya punya peran penting bagi perkembangan komunitas tersebut. Karena itu, sebagai pihak yang bertanggung jawab mengelola komunitas, satu hal lain yang tidak boleh lupa dilakukan adalah memberikan apresiasi bagi anggota komunitas yang dinilai telah memberikan kontribusi positif. Misalnya, dengan memperhatikan siapa anggota yang aktif mengikuti kegiatan komunitas, menyebarkan vibe positif dalam lingkungan komunitas, hingga mereka yang mau membantu anggota komunitas lainnya.


Dyah menjelaskan, hal ini pula yang diterapkan di komunitas-komunitas di bawah naungan IDN Media. Mulai dari apresiasi dengan memberikan hadiah kecil atau melalui program seperti member of the month, intinya tunjukkan bahwa kita mengapresiasi kontribusi yang mereka berikan sebagai anggota. “Sebagai contoh, ada anggota Yummy Community, komunitas di bawah naungan media digital multi-platform untuk tutorial memasak, yang selalu bersemangat mengajak teman-temannya untuk bergabung dan menulis di Yummy App. Selain itu, anggota tersebut juga aktif memberikan apresiasi dan saran untuk Yummy App dari kacamata pengguna aplikasi. Mereka adalah contoh anggota yang patut diapresiasi,” ujar Dyah.


bottom of page