Timmy of the Month: Seorang Jurnalis Harus Mau Terus Belajar
Saraya Adzani
22 Feb 22 | 14:03
Seorang jurnalis tidak boleh egois dan harus terus belajar

Terjun di dunia jurnalistik membutuhkan dedikasi yang tinggi. Itulah pesan Sunariyah dari tim IDN Times yang mendapatkan penghargaan Timmy of the Month. Tak hanya proses pembuatan berita yang membutuhkan proses panjang, seorang jurnalis juga punya tanggung jawab untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi publik. Sunariyah, yang juga baru meraih penghargaan untuk salah satu tulisannya, dinilai menjadi cermin Timmyness no. 1: Bringing creativity, sincerity, and passion to the work. Bagaimana pengalaman Sunariyah di dunia jurnalistik dan apa pesannya bagi mereka yang baru terjun di dunia ini? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Peran penting editor dalam sebuah media
Saat ini, Sunariyah berperan sebagai Editor di tim IDN Times, khususnya untuk kanal Politik dan Nasional. Dalam perusahaan media, seorang editor bertugas mengawasi proses produksi sebuah konten berita, mulai dari merencanakan berita yang dibuat atau diliput hingga memastikan konten yang sudah dibuat berhasil menjangkau banyak orang. Tentunya hal ini tidak dikerjakan sendiri, editor juga harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai tim terkait untuk memastikan kualitas konten yang dihasilkan.
“Sebagai editor tugas utama saya adalah mengedit dan mempublikasikan berita yang dibuat oleh tim reporter. Namun selain itu, editor juga bertanggung jawab untuk merencanakan atau mempersiapkan konten-konten yang akan dibuat. Tak lupa juga harus mengarahkan, mengajarkan, dan mendidik para reporter untuk bisa menulis dengan baik dan menghasilkan konten-konten yang sesuai dengan IDN Times,” jelas Sunariyah.
2. Dunia jurnalistik yang penuh tantangan
Dengan besarnya tanggung jawab yang dimiliki seorang jurnalis, tentu tidak semua orang mampu menekuni bidang ini. Sunariyah pun mengaku bahwa selalu ada tantangan baru yang dihadapi seorang jurnalis. Namun, hal itu pula yang membuat dirinya tertarik menekuni dunia jurnalistik ini. Sunariyah juga berharap pekerjaannya sebagai jurnalis bisa berkontribusi mencerdaskan dan menyehatkan bangsa melalui tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi publik.
“Saya menyukai tantangan. Bekerja tanpa tantangan seperti makan sayur tanpa garam. Sebagai jurnalis, hampir setiap hari kita bertemu tantangan yang selalu berbeda-beda, tidak hanya dari dalam tapi juga dari luar. Misalnya saja dalam mencari narasumber untuk berita yang sedang kita olah. Tantangan ini juga yang semakin memacu kita untuk terus berpikir dan bertindak, tentunya sesuai tujuan,” cerita Sunariyah.
3. Toreh prestasi meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro
Kecintaan dan dedikasi Sunariyah terhadap dunia jurnalistik pun berbuah manis. Baru-baru ini, mewakili IDN Times, salah satu tulisan Sunariyah berhasil meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro kategori Liputan Berkedalaman (In-Depth Reporting) untuk media siber. Tulisan berjudul “Bertaruh Nyawa, Berjuang Melawan Ganasnya Covid-19” itu mengangkat ganasnya situasi pandemik Covid-19 di pertengahan 2021. “Melalui tulisan itu, saya ingin merekam mimpi buruk yang pernah kita alami terkait pandemik COVID-19, dan apa saja langkah-langkah atau solusi yang harus dilakukan agar terhindar dari bencana seperti ini,” Sunariyah menceritakan pesan dibalik tulisannya.
Ia melanjutkan, “Saya berharap apa yang telah dilalui pada pertengahan 2021 benar-benar menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia, supaya tidak lengah, tidak banyak berdebat tapi aksi lambat, apalagi menyangkut kelangsungan hidup orang banyak. Di dalam tulisan ini juga ada pesan bahwa semuanya bisa diatasi berkat kerja sama dan kesadaran semua pihak, jadi tidak jalan sendiri-sendiri.”
4. Tips menulis berita yang berkualitas dan menarik
Dengan berkembangnya teknologi media dan pesatnya arus informasi, menulis berita kini jadi semakin menantang. Tak hanya informasinya harus valid dan berkualitas, tetapi juga memastikan berita tersebut bisa menjangkau banyak orang. Sunariyah pun membagikan beberapa tips menulis berita yang berkualitas namun tetap menarik bagi pembaca. Pertama, tulisan yang baik adalah tulisan yang sesuai dengan fakta dan data. Fakta-fakta yang ditemukan harus disandingkan dengan data-data yang ada, benar atau tidaknya, agar tulisan itu akurat.
Kedua, perhatikan judul dan lead. Buat judul semenarik mungkin, begitu juga dengan lead atau awal tulisan untuk memancing orang tetap membaca hingga tuntas. Ketiga, pilih gaya tulisan yang tepat dan dapat menarik minat pembaca. Jangan menulis dengan bertele-tele, karena tulisan yang panjang tidak karuan justru bisa mengaburkan pesan yang ingin kita sampaikan. “Di zaman digital saat ini, dimana orang ingin cepat baca dan segera tahu apa yang dibaca, gaya tulisan sebaiknya langsung to the point, beri pembaca intinya dan jelaskan. Gunakan kalimat-kalimat yang mudah dicerna dan memang sudah familiar di target pembaca kita,” jelas Sunariyah.
5. Saran bagi mereka yang terjun ke dunia jurnalistik
Seperti yang diceritakan sebelumnya oleh Sunariyah, pekerjaan jurnalis tidaklah mudah karena banyak tantangan yang harus dihadapi. Lalu apa yang harus diperhatikan mereka yang baru atau ingin terjun ke dunia jurnalistik? Menurut Sunariyah, pertama, seorang jurnalis harus mencintai pekerjaannya, karena dengan rasa cinta kita bisa menghadapi setiap tantangan yang datang. Dengan rasa cinta kita juga akan terus memperbaiki diri dan mau belajar.
Kedua, seorang jurnalis harus mau terus belajar dan mengikuti perkembangan yang ada. Salah satu caranya dengan banyak membaca, membangun koneksi, termasuk mengetahui apa yang terjadi di media sosial. Tentunya jurnalis juga tidak boleh egois, mereka harus mau menerima saran dan mau saling berbagi dengan orang lain.
Timmy of the Month adalah sebuah token apresiasi untuk para Timmy yang dapat menerapkan Timmyness secara total, mengambil langkah ekstra dalam melakukan pekerjaan mereka, serta menyebarkan kebaikan ke setiap individu di sekitarnya (yes, it's all about positive vibe), dan memiliki standar integritas yang sangat tinggi.